Subscribe

Jumat, 29 Mei 2009

Blog Kejiwaan


Sampai dengan usia 20 tahun saya masih kebingungan dengan diri saya. Banyak hal yang tidak bisa saya pahami tentang diri saya. Di saat orang lain dengan mudah mengekspresikan perasaannya kepada yang lain, entah itu menangis atau bersorak gembira dan tertawa terbahak-bahak, justru saya heran kenapa saya malu untuk teriak dan tertawa lepas, dan sulit menangis. Bahkan tak bisa meneteskan air mata. Yang ada cuma diam tak bisa berkata-kata dengan kerongkongan terasa sakit karena menahan emosi yang mendesak untuk dilepaskan seakan-akan memang dari situlah jalan keluarnya. Atau ketika orang lain begitu mudah membagi perhatian pada banyak orang dan banyak subyek serta mudah beralih pada aktivitas lain, justru saya bingung kenapa perhatian saya hanya bisa tertuju pada satu obyek dan sulit untuk melepaskan perhatian saya kepada hal lain atau aktivitas baru. Dan masih banyak lagi yang belum saya ceritakan tentang keheranan saya mengenai diri saya sendiri saat itu. Saya bingung, malu, dan tidak tahu mau bertanya pada siapa saat itu. Tidak ada yang mengerti dengan kesulitan-kesulitan saya. Sampai akhirnya saya masuk mengikuti pendidikan SPKSJ Magelang tahun 1992, yaitu Sekolah Perawat Kesehatan Spesialis Jiwa sebelum akhirnya berubah menjadi AKPER Depkes Magelang tahun 1997. Saya begitu menikmati kuliah-kuliah ilmu jiwa, tentang dinamika fungsi-fungsi jiwa, perbedaan individual, tentang kepribadian, tentang kesehatan jiwa, dsb. Mata saya sedikit terbuka dan mulai memahami arti manusia secara utuh. Tapi terus terang saya masih belum bisa memahami keunikan diri saya dan masih berkutat dengan keheranan dan kebingungan saya menghadapi diri saya yang banyak kelemahan (menurut saya saat itu).



Setelah lulus dari pendidikan dan mulai bekerja di RSJ Magelang, saya jadi lebih banyak waktu untuk membaca dan merenungi topik-topik yang menarik perhatian saya tanpa harus dikejar dengan tugas-tugas kuliah dan jadwal kuliah. Topik paling menarik buat saya tentu saja adalah diri saya. Dan itu saya temukan ketika membaca buku Psikologi Umum karya Kartini Kartono. Senang sekali membaca buku itu. Rasanya seperti bercermin, saya bisa melihat diri saya secara lebih obyektif dari bagian per bagian serta bisa melihat hubungan-hubungannya secara utuh sehingga jadilah saya pribadi yang satu, utuh dan unik. Dari buku itulah kebingungan saya terjawab dan mulailah saya mengalami perasaan-perasaan takjub dengan keadaan diri saya. Saya menemukan kelebihan saya adalah kekurangan saya juga..seperti yang saya gambarkan sebagai kelemahan saya di atas. Mereka yang mudah membagi perhatian dan mudah mengalihkan perhatian ternyata kesulitan mengerjakan hal-hal yang membutuhkan konsentrasi perhatian pada satu obyek dan terus menerus, misalnya seperti menulis atau membaca, melukis, dsb. Saya temukan keunikan saya yang membedakan saya dari orang lain. Saya alami apa yang disebut sebagai 'AHA Erleibness', suatu istilah dalam psikologi yang menggambarkan perasaan takjub, heran, dan gembira karena menemukan suatu pencerahan. Saya kira saat itulah saya menemukan jati diri saya yang selalu saya cari pada diri orang lain, tokoh idola, dan orang terkenal, tapi tidak pernah ketemu karena ternyata ada dalam diri saya sendiri. Dan saat itulah saya mulai meninggalkan mereka sebagai idola saya karena saya melihat bahwa mereka bukan makhluk sempurna, mereka tidak memiliki kelebihan yang saya miliki dan saya memiliki kekurangan yang tidak dipunyai mereka. Benar-benar unik, saya tidak bisa menyamai mereka dan begitu pula sebaliknya. Dari situ saya jadi makin menyukai dunia dalam diri saya dan setiap orang di dunia ini, yaitu kejiwaan.

Ketika saya mulai mengenal dunia blogging di internet, yang terpikir oleh saya adalah: inilah media yang sesuai dengan keunikan saya, di mana saya bisa berbagi pada dunia mengenai pengalaman, perasaan, pengetahuan dan ketertarikan saya pada kejiwaan. Saya berharap lewat tulisan-tulisan pendek di blog ini saya bisa memberi manfaat yang sebesar-besarnya pada orang lain di seluruh dunia dengan pemahaman saya atas diri saya dan mudah-mudahan pemahaman saya atas diri mereka juga. Sebenarnya saya tidak yakin benar bahwa saya sudah memahami seluk-beluk kejiwaan pada diri saya, apa lagi pada orang lain, tetapi saya yakin bahwa dengan menyampaikan ketidaktahuan saya, akan datang pengetahuan yang akan meluruskan pemahaman saya. Mungkin dari Anda, mungkin dari pakar ilmu jiwa, atau siapa saja yang mampir ke blog ini dan berkenan meninggalkan komentarnya untuk di-sharing kepada setiap pengunjung blog Kejiwaan.

Blog ini tidak saya peruntukkan secara khusus bagi praktisi ataupun mahasiswa sekolah kesehatan, melainkan untuk umum. Siapa saja boleh berkunjung ke situs ini dan memberikan komentarnya dengan bebas tanpa moderasi dari saya. Begitu Anda poskan komentar Anda, saat itu juga komentar Anda sudah bisa dilihat orang sedunia.

Di blog Kejiwaan Anda akan menemukan artikel-artikel yang berupa ungkapan pikiran, perasaan, pengetahuan dan pengalaman saya tentang kejiwaan. Semua itu saya masukkan pada label Kejiwaan. Pada label Renungan, Anda akan menemukan ungkapan-ungkapan pemikiran para ahli jiwa dan tokoh terkenal di dunia yang patut kita renungkan. Dari perkataan-perkataan merekalah saya (dan mungkin juga Anda) bisa menemukan kebijakan dan pencerahan jiwa. Kemudian pada label Tentang Saya, ahh...apa yang bisa saya ceritakan tentang saya? Silakan lihat sendiri.

Terakhir, semoga Anda menemukan apa yang Anda cari di sini...



Pur Wiyadi





3 komentar:

Anonim mengatakan...

Menarik sekali ceritanya mz...Blognya enak dikunjungi, jd betah liat2 isinyA.

citra mengatakan...

u got ur insight n push ur self 2 be who u r..
congrat!

Pur Wiyadi mengatakan...

@Citra: Thanks for coming to this site, I respect your comment. Proud to be friend of a good psikolog like you.

Posting Komentar